Rabu, 28 September 2011

celotehan ngawur

ketilka kita baru satu langkah menuju pendakian, kemudian kita dihadapkan dengan sebuah kerikil tajam. kita diharuskan cepat mengambil sebuah keputusan.dalam renungan pernah kita menengok ke jalan disamping pendakian yang lain. disitu baru kita sadar apa itu jalan takdir. sesekali kita akan merasa pahit dan gak adil menjalaninya.
ketika kita mempunyai pilihan mau keluar atau melanjutkan pendakian, kita akan sadar akan resiko yang kita ambil dari semua pilihan itu. ada kalanya teman seperjalanan memberikan semangat untuk terus maju melanjutkan pendakian, tapi suatu saat mereka bosan memberi semangat, mereka akan dengan mudah meningalkan kita di tengah jalan.
baru kamu tahu teman seperjuangan gak mudah di cari, jangan hanya karna dia menghibur atau memberi kita nasihat lantas kita harus sepenuhnya percaya, lihat dia dikemudian hari ketika kamu menemui jalan yang gak mulus seperti ini maka dia akan dengan mudah meninggalkan kita dan menari teman seperjuangan yg lain.
ketika kita baru satu langkah menuju pendakian, angin kencang akan berhembus memaksa kita utuk terjatuh kesebuah jurang yg dalam. saat kita baru yakin mau mandaki selalu angin itu mengganggu di sekitar kita, angin yg tidak cukup besar tapi berkali-kali dan terus menerus menusuk raga kita yang sedikitpun tanpa pertahanan. tak kalah dengan sebuah kerikil tajam, anginpun memiliki pusaran-pusaran kecil yang mengelilinginya yg membuat angin itu kuat menghepaskan semua yg ada di hadapnya. entah kenapa pusaran angin yg kecil itu lebih jahat dan lebih menusuk raga dan sanubari.
ketika kita sadar, kita pun tau sudah terlambat untuk mengulang kembali. semua doa dan semua harapan yg kita ucapkan gak lantas menggoyahkan kerikil tajam serta angin itu pergi. kita tau itu ujian, tp kita akan merasa gak terkendali saat merasakan seragannya. ketika air mata mulai berjatuhan, kita tau kita harus lebih banyak bersyukur kepada apa yg telah kita dapatkan walaupun gak selancar yg kita harapkan. saat hati kecil kita berkata "kuatlah ! masih banyak halang rintang di atas sana yg sedang menunggu, buat apa kamu mulai mendaki jika kamu gak kuat menghadapi rintangan seperti ini".
lalu kita akan disadarkan oleh rasa sakit yg pernah kita dapatkan dari pengalaman, rasa dibuang di ujung jurang, bahkan rasa ditusuk dengan sebilah pisau dari belakang.
karna kita sudah memulai bersiaplah untuk sakit, untuk jatuh sekalipun, ataupun untuk hancur lebur berkeping-keping. ini semua mungkin kan jadi pengalaman yg terbaik yg akan berguna nanti di perjalanan panjang yg akan kita hadapi.
mungkin nantipun rasa lelah dan ingin menyerah sesekali mengusik hati kecil kita. ketika saat itu datang coba ingat kembali renungan yg sudah kita pikirkan beribu-ribu kali. dalam kepala tertunduk kamu akan merasa disemangati.
jalan pendakian akan sangat panjang, gak akan pernah selesai sampai nanti tiba waktunya kita harus istirahat dengan damai.
maka kawan berjuanglah semangati diri sendiri, jangan pernah kamu minta disemangati oleh org yg kamu temui ditengah jalan pendakian nanti, karna kamu gak pernah tau apa resiko yg akan kamu hadapi nanti. dengarkan saja apa yg mereka katakan, lalu kamu serap ilmu yg kamu dapatkan. jgn pernah terbujuk dengan rayuan hangat koboi di tengah pendakian nanti.
day after day akan datang suatu saat nanti.

Rabu, 21 September 2011

kamis

hari ini datang lagi cobaan-MU ya ALLAH..
entah udah kesekian kalinya gue nahan air mata yang udah di pelupuk mata ini.
mungkin ini pertanda gue harus cepet-cepet mutusin keluar dari arena unjuk mental disini.
gak tau kenapa gue seringkali disandung kerikil tinggi, tajam dan menjulang disini.
apa mungkin karna gue yang salah ? mungkinkah kepribadian gue yang salah ? atau cara gue bekerja salah ?

dan heran, kenapa selalu gue ? apa yang lain gak ngerasain ? atau mungkin mereka sama dan gue gak tau ? 

kenapa kerikil-MU datang bertubi-tubi Ya ALLAH ? kenapa gak biarkan aku istirahat sejenak merasakan kedamaian sedikit yang aku miliki.
harus salahkan siapa ? harus berapa kali nyemangatin diri sendiri ? atau mungkin ini ospek dari-MU, biar aku tahan dengan cobaan apapun dimasa depan ?
harus bertanya kemana dengan pertanyaanku itu ? harus menunggu jawaban dari siapa ?

ketika sinar kebahagiaan baru sedikit bersinar di hariku, turunlah hujan yang mengguyur hari cerahku kemudian.

bukan karna gue mau menyalahkan hari, tapi kenapa ? kenapa gue lagi ? kenapa ?

Selasa, 20 September 2011

poto-poto

potret kebahagiaan yang berlangsung dengan singkat