ketilka kita baru satu langkah menuju pendakian, kemudian kita
dihadapkan dengan sebuah kerikil tajam. kita diharuskan cepat mengambil
sebuah keputusan.dalam renungan pernah kita menengok ke jalan disamping
pendakian yang lain. disitu baru kita sadar apa itu jalan takdir.
sesekali kita akan merasa pahit dan gak adil menjalaninya.
ketika
kita mempunyai pilihan mau keluar atau melanjutkan pendakian, kita akan
sadar akan resiko yang kita ambil dari semua pilihan itu. ada kalanya
teman seperjalanan memberikan semangat untuk terus maju melanjutkan
pendakian, tapi suatu saat mereka bosan memberi semangat, mereka akan
dengan mudah meningalkan kita di tengah jalan.
baru kamu tahu
teman seperjuangan gak mudah di cari, jangan hanya karna dia menghibur
atau memberi kita nasihat lantas kita harus sepenuhnya percaya, lihat
dia dikemudian hari ketika kamu menemui jalan yang gak mulus seperti ini
maka dia akan dengan mudah meninggalkan kita dan menari teman
seperjuangan yg lain.
ketika kita baru satu langkah menuju
pendakian, angin kencang akan berhembus memaksa kita utuk terjatuh
kesebuah jurang yg dalam. saat kita baru yakin mau mandaki selalu angin
itu mengganggu di sekitar kita, angin yg tidak cukup besar tapi
berkali-kali dan terus menerus menusuk raga kita yang sedikitpun tanpa
pertahanan. tak kalah dengan sebuah kerikil tajam, anginpun memiliki
pusaran-pusaran kecil yang mengelilinginya yg membuat angin itu kuat
menghepaskan semua yg ada di hadapnya. entah kenapa pusaran angin yg
kecil itu lebih jahat dan lebih menusuk raga dan sanubari.
ketika
kita sadar, kita pun tau sudah terlambat untuk mengulang kembali. semua
doa dan semua harapan yg kita ucapkan gak lantas menggoyahkan kerikil
tajam serta angin itu pergi. kita tau itu ujian, tp kita akan merasa gak
terkendali saat merasakan seragannya. ketika air mata mulai berjatuhan,
kita tau kita harus lebih banyak bersyukur kepada apa yg telah kita
dapatkan walaupun gak selancar yg kita harapkan. saat hati kecil kita
berkata "kuatlah ! masih banyak halang rintang di atas sana yg sedang
menunggu, buat apa kamu mulai mendaki jika kamu gak kuat menghadapi
rintangan seperti ini".
lalu kita akan disadarkan oleh rasa sakit
yg pernah kita dapatkan dari pengalaman, rasa dibuang di ujung jurang,
bahkan rasa ditusuk dengan sebilah pisau dari belakang.
karna kita
sudah memulai bersiaplah untuk sakit, untuk jatuh sekalipun, ataupun
untuk hancur lebur berkeping-keping. ini semua mungkin kan jadi
pengalaman yg terbaik yg akan berguna nanti di perjalanan panjang yg
akan kita hadapi.
mungkin nantipun rasa lelah dan ingin menyerah
sesekali mengusik hati kecil kita. ketika saat itu datang coba ingat
kembali renungan yg sudah kita pikirkan beribu-ribu kali. dalam kepala
tertunduk kamu akan merasa disemangati.
jalan pendakian akan sangat panjang, gak akan pernah selesai sampai nanti tiba waktunya kita harus istirahat dengan damai.
maka
kawan berjuanglah semangati diri sendiri, jangan pernah kamu minta
disemangati oleh org yg kamu temui ditengah jalan pendakian nanti, karna
kamu gak pernah tau apa resiko yg akan kamu hadapi nanti. dengarkan
saja apa yg mereka katakan, lalu kamu serap ilmu yg kamu dapatkan. jgn
pernah terbujuk dengan rayuan hangat koboi di tengah pendakian nanti.
day after day akan datang suatu saat nanti.